Entri Populer

Kamis, 09 Agustus 2012

Hang Out With an Angel

"Kalau estimasi saya, target pemindahan server development ini ke server production memerlukan waktu sekitar 3 hari pak" ujarku, yang coba meyakinkan clientnya untuk tidak terlalu terburu-buru mengambil keputusan perpindahan server.
"Please don't ask me why, masih mending guwe paranin elo langsung onsite demi nama baik guwe masih kurang cukup apa ya" umpatku dalam hati, aku berharap bisa sedikit mendapat kelonggaran agar bisa tidur setelah perjalanan panjang dari kantor cabang Yogya dan sekarang harus langsung menemui mereka, mana kepalaku puyeng gara-gara ulah Gee yang seenaknya lepas tanggung jawab.


"Oke Gee kalo begitu kita informasikan lagi kapan tepatnya kita akan mulai melakukan proses perpindahan ini" Jawab pak Hendro selaku PIC (Person in Charge) dari fihak bank di project yang sedang aku kerjakan.
"Siap pak, anytime..." Singkat dan tidak mau bertele-tele, mengingat pening di kepalaku sudah mencapai titik kronis. Ditambah hiruk pikuk divisi IT di kantor client yang satu ini tidak pernah sepi kecuali sudah lewat jam 5 sore.

"Hallo mas Gee... apa khabar, katanya programnya sudah ready ya ? congratulation yaa, emang top deh kalo udah jagonya turun tangan" tiba-tiba ada celetukan dari sudut ruangan IT, seorang wanita muda melambaikan tangannya lalu mengacungkan 2 jempol tanda salut atas hasil kerja Gee. Sontak seketika itu juga suasana di ruang IT berubah menjadi sepi, semua mata memandang heran padaku yang saat itu hanya bisa celingak celinguk dan nyengir keheranan.

Sebetulnya tidak terlalu heran, kenapa sekiranya sontak suasana ruangan berubah sepi. Maklum ruang IT adalah divisi paling "garing" di kantor client ini, karyawan wanitanya dapat dihitung dengan jari dan yang paling tidak mengherankan karena wanita muda itu cantik, putih, langsing, juga dia adalah project manager nya dari semua project yang ditangani oleh divisi IT.

"enggh.. hai juga..." jawabku dengan salah tingkah
"Yaah, elo cuma jawab gitu doang... jarang-jarang loh Maya menyapa cowok dengan ramah" canda pak Hendro
"Oya, emang biasanya gimana pak ?"
"Waah dia tuh bunga nya divisi ini setelah ditinggal Yuna, berbahagialah kalo elo disapa bahkan diberi ucapan selamat, biasanya yang dia tanya gak jauh kalo gak kenapa project pending, dia tanya kenapa project gak berjalan dengan semestinya, semua cowok jiper sama dia pak..." seloroh pak Hendro dengan suara semakin pelan karena ternyata Maya beranjak dari mejanya dan mendekatiku yang sedang ngobrol dengan pak Hendro.
"Jangan didenger gossip disini mas Gee, emangnya guwe macan apa"
"Kalo ibu macan, termasuknya macan yang cakep bu hehehe" ups... hadoooh guwe ngomong apaan tau-tau asal jeplak begini. Sumpah saat itu juga mukaku merah padam, huft... me and my big mouth.
"Cie..cie.. bisa aja mas Gee ngerayu" ujar Maya sambil menatap lekat wajahku seolah menampar bolak balik pipiku hanya dengan pandangannya. *plak...plak...
"Preett..." celetuk pak Hendro
"Hahahaha, becanda bu lagipula gossip kan digosok makin sip" lagi-lagi aku nyeletuk gak jelas, gak proffesional banget ya apalagi statusku sebagai seorang programmer yang identik dengan geek... tapi bodo amat deh, lagipula aku bukan Gee yang sok jaim.
"Mana oleh-oleh dari Yogya?" tagih Maya tiba-tiba membuyarkan lamunanku yang sedari tadi coba memperhatikan dan mencari ketidak sempurnaan dari wajahnya yang ternyata belum aku temukan.
"Yaah, lagian ibu gak pesen dulu sih"
"Halah alesan..." cibir Maya membuat garis bibirnya yang tipis semakin jelas dan memerah.
"WTF am I thinking, d*mn... %^(&*@$" bener-bener puyeng aku dibuatnya, ngeliat salah gak ngeliat juga sayang dilewatkan *gubrak !!!

Aku merasa hari ini adalah salah satu hari terberat nasional, yang tahun depan wajib aku rayakan karena bagaimana tidak belum pulih penat dan capekku yang baru datang tadi pagi dari perjalanan Yogya-Jakarta kini aku harus datang ke tempat client untuk membahas proses migrasi data. Belum lagi mahluk yang satu ini terus berkicau membicarakan project dan keluhan-keluhannya yang jujur saja tidak aku pedulikan alias masuk telinga kiri keluar telinga kanan. Aku hanya manggut-manggut dan asyik memandang wajah yang ada didepanku karena sayang kalo dilewatkan, sekaligus obat ngantuk hahaha.

-o0o-



Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore, ruang IT yang tadinya hiruk pikuk kini mulai sepi, aku pak Hendro dan Maya masih saja asyik membicarakan rencana migrasi data.
"Yaah, mas Gee datengnya kesorean sih. Aku janji traktir makan siangnya jadi batal lagi tuh" keluh Maya
"Yaa gapapa bu, biar lain kali aja traktirnya, lagipula saya kan becanda kemarin-kemarin itu"
"ah Maya bisa aja bilang sama Gee beralasan, kamu juga sama aja pake alasan nyalahin Gee datengnya siang... Gee dah bela-belain dateng loh padahal dia kan baru sampe Jakarta tadi pagi" bela pak Hendro
"Iya...iya... bawel ah, ya udah makan malem aja ya tar aku siap-siap beresin meja kerja dulu" kata Maya yang sudah bersiap-siap membereskan berkas kerjaan dan pulang.
"Aku ikut ya May" celetuk pak Hendro.
"Guwe gak ngajak elo Ndro, tapi yaa boleh lah... kalo guwe jalan makan berdua sama mas Gee tar ga enak dong gak ada setannya, wkwkwkwkwk"
"Sialan lo May, awas ya kalo guwe ntar yang traktir... guwe gak ngajak elo"
"Kapan juga elo traktir Ndro, guwe sungkem deh kalo sampe elo traktir guwe"
"Hahahaha, koq loe tahu si May" canda pak Hendro, aku hanya bisa mengikuti saja candaan mereka walau sebetulnya pengen juga ikut nimbrung, apalagi aku kan paling suka kalo sudah sindir-sindiran begitu bisa ampe pagi.

-o0o-

Sebuah warung lesehan favorit nya Maya jadi pilihan tempat makan malam kami, setelah kami duduk dari dalam tas Maya dikeluarkan sebungku rokok Capri Menthol. Tanpa merasa risih, dia tarik roknya agar dapat bebas duduk bersila dan aku? aku semakin jiper gak karuan...

"Sebetulnya nih ya, kita tuh udah parno mas Gee" Maya membuka pembicaaan setelah ada sesi autis mode on selama kurang lebih 10 menit sambil nunggu makanannya siap.
"Parno kenapa bu?"
"Jiaah ini udah diluar kantor kalee maaass... panggilnya Maya aja" protes Maya sambil kembali menyalakan rokok Caprinya untuk yang ketiga kali.
"Hehehe iya, maaf May"
"Iya mas Gee, bayangin aja target launching akhir July ini tapi tau-tau elo harus dines luar kota sampe batas waktu yang tak ditentukan. Kita-kita ini yang stress" pembicaraan Maya terlihat serius walaupun suasana dibawa sesantai mungkin.
"Jangankan kalian, guwe sendiri aja gak betah lama-lama di Yogya hihihi" gumamku dalam hati
"Yaa tapi kan sekarang semua beres kan May, tinggal dibenahi printilan-printilan yang kurang" ujar pak Hendro
"Ah sama elo malah yang paling panik diantara kita-kita Ndro" kembali Maya mencibir, sesekali dia menghisap dalam-dalam rokok Capri nya sampai membuatku terpana seakan hisapan bibirnya pada ujung rokok berasa sampe bibirku hahaha.

Akhirnya hidangan pun datang, dan malam ini aku betul-betul kenyang dijamu oleh seorang project manager cantik. Tak terasa obrolan panjang harus selesai juga karena Maya sudah dijemput oleh suaminya.
"Oke guys laki guwe dah nunggu, ta tinggal yaa" ujar Maya seraya bergegas pergi
"Woii, dah dibayar belom May..." teriak pak Hendro
"Udeh kali Ndroo, emang elo abis makan ngacir"
"Yaa siapa tahu, kalo belom dibayar kan tar guwe siapin KTP May hahaha"
"Makasih banyak May, ati-ati di jalan" ucapku basa-basi gak jelas
"Iya mas Gee, sama-sama aku yang berterima kasih udah dibantu, yuk semua bye" Maya pun menghilang di sudut jalan. Tanpa sadar aku dan pak Hendro saling liat-liatan seolah berbicara tanpa suara, akhirnya dia buka pembicaraan "Jangan pernah berfikir kesana pak... saran saya jangan"
"He? do you think the same with my thinking ?"
"Oh sure Gee, I can see it in your eyes... you've got no chance"
"Oya, jangan tantang saya pak... bahaya hahaha"
Kita berdua tertawa terbahak dan kembali menghabiskan sisa jamuan yang ditinggal pergi si empu nya.

Sepeninggalan Maya, aku dan pak Hendro pun siap-siap bergegas pulang. Aku bersyukur dengan segala kesibukanku ini, setidaknya memalingkan sejenak perhatian yang sebelumnya terpatri pada masalah Yogya a fair sampe sampe aku harus ganti posisi sama Gee yang hanya bisa murung dan terpojok pada sudut hatinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isi dengan bebas dan bertanggung jawab, karena komentar anda adalah cerminan diri anda... terima kasih ya dah mengikuti blogku