Entri Populer

Senin, 23 Juli 2012

Transformasi

Jam yang tergantung di dinding sudah menunjukkan pukul satu dini hari lewat, sementara Gee masih saja berkutat dengan dokumentasi dan laporan pekerjaannya. Raut wajahnya tidak seperti biasa, terkesan kusam dan kusut. Seolah ingin menyampaikan titik kelelahan yang sudah mencapai momentum akut.
Namun hal tersebut tidak membuat Gee menyerah, bahkan dia semakin tenggelam dalam kesibukan yang dipaksakan. Egonya telah disentil halus bak setumpuk daun kering yang terciprat oleh sebutir bara api yang akan menggerogoti setiap lembar dedaunan tersebut menjadi tumpukan abu yang tertiup angin hingga tak bersisa.

Semakin besar keinginannya untuk segera menuntaskan poin demi poin job desc yang tidak jelas ujung pangkalnya. Bekerja dalam ketidak nyamanan adalah sebuah tantangan yang sangat berat mengingat apa yang dia kerjakan membutuhkan ketenangan dan suasana yang tenang didukung oleh kondisi imaji yang bersahaja.

"God give me strength to finish this off, I'm not regretting with all had happen. I'm just wanna get out of here as soon as possible" gumam Gee seraya menghelas nafas.



Hanya membutuhkan waktu 2 hari untuk seorang Gee bertransformasi kembali menjadi seorang Ash yang sebetulnya tidak pernah diharapkan untuk muncul kembali ke permukaan setelah sekian lama terkubur dalam gelapnya relung jiwa.

Namun waktu adalah materi takkan pernah terganti, dan akan selalu berjalan melalui setiap detiknya meninggalkan peristiwa-peristiwa yang tak pernah mempunyai fungsi callback ataupun rebuild. Apa yang terjadi adalah bagian dari sejarah perjalanan panjang setiap insan.

"Time can only heal and fix everything that had happen before, and beyond is a chance to make it better" begitulah ketikan jemari Gee pada keyboard mengukirkan untaian kata pada status jejaring sosial miliknya.

"Do you summon me Gee ?" Tanya Ash
"I never want you to come into my life again Ash, but if that is my destiny to meet you again I never afraid of you. I own my way of life not you" ujar Gee
"Stewpid Gee, how can you live without me? without me you only become petty Gee and always become petty" jawab Ash dengan seringainya yang khas.
"Just do your dirty work, then get the hell out of my life okay..."
"Fine, no probs bro Gee, or can I call it mate? hahahaha"
"Shut up will you" tampaknya Gee mulai kesal, lemah dan perlahan bayangannya menghilang seiring raut wajah nya tenggelam dalam guratan wajah Ash yang semakin jelas tergambar...

Detik demi detik berlalu meninggalkan Gee yang semakin tenggelam dalam gelapnya relung hati. Yang  ada kini hanyalah seorang Ash yang siap membereskan semua dengan jalannya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isi dengan bebas dan bertanggung jawab, karena komentar anda adalah cerminan diri anda... terima kasih ya dah mengikuti blogku