Entri Populer

Jumat, 10 Desember 2010

Tidak Sesederhana Itu...

Kemarin adalah kali ke duanya aku pergi ke dokter gigi, karena memang sudah dijadwalkan dari sejak 1 minggu yang lalu. Walau sebetulnya berat karena aku tidak pernah terlalu memprioritaskan kesehatan benda itu dari sejak kecil dan lagipula secara ekonomis aku lebih berfikir uangnya buat mensupport orang-orang yang sudah menjadi tanggung jawabku. Tapi ya sudahlah, toh aku sudah tanggung 1/2 jalan harus dibereskan semua.


Sebagai informasi aja gigiku yang harus dicabut ada 4, tapi setelah kedatanganku yang kedua ini dan dokter melihat dari hasil ronsen panoramic gigi ku dia mengklaim bahwa gigi yang harus dicabut ada 4 ditambah 1 gigi yang akarnya mengalami infeksi akut yang bisa dikategorikan sebagai kista (wekz...yang bener aja dok, ampun dah).

Ya sudah, pertama tama dokter harus menangani gigi ku sebelah kanan, ada 2 gigi yang harus dicabut (termasuk gigi yang sakit kemarin...). Seperti biasa dokter memberikan suntikan bius lokal di daerah sekitar gusiku, rasanya seperti digigit semut, dan ketika obatnya dimasukkan seperti suara pulpen (ctak...ctak...ctak..) dah mulai berasa tuh, rahang sebelah kananku mulai tidak berasa apa-apa. Bahkan ketika dokter mulai mencabut gigiku, aku hanya mendengar suara alat pencabut gigi yang terkadang beradu dengan gigi, tapi pada saat mau mencabut gigiku yang ke dua kayaknya dokter agak kesulitan lalu dia bilang sama perawat di sebelahnya untuk mengambilkan "tang" (HAH...yang bener aja gigi guwe mo dicabut dengan tang ? oh ternyata tang khusus pencabut gigi, tapi serem juga dengarnya "geblek" guwe bilang dalam hati)

Setelah selesai dokter mengambil sebuah kapas berbentuk kotak kecil yang disuruh digigitkan di tempat gigi yang sudah dicabut. Aku gak menyadari kalo ternyata kapas itu ada obatnya, dan karena pada saat itu masih dalam kondisi bius aku gak ngerasa apa-apa. Tapi gak lama berselang masya Allah senut-senutnya ampun dah kalo dokternya bukan cewek cakep udah guwe omel-omelin kayaknya....

Oke, kayaknya selesai sudah permasalahan pertama (sakit gigi) tinggal permasalahan "kista" ini mau ditangani seperti apa aku juga gak tau, mengingat kondisi duitnya yang agak menembus batas limit, dihitung-hitung biaya pengobatan dokter gigi minggu kemarin sampe dicabut senilai kurang lebih 600.000 rupiah. Anjrit, nilai yang tidak sedikit bagi sebuah kata "sehat"

Tapi syukurlah, hari ini ada berita gembira bahwa duit yang guwe keluarkan kemarin dapat ganti dari kantorku (subhanallah, terima kasih atas wujud penghargaan yang tidak ternilai...yang bisa membuat karyawan semakin komitmen pada perusahaan). Walau begitu masih ada utang gigi lagi 2 yang harus dicabut dan 1 gigi yang harus menjalani perlakuan intensif alias bedah... hmmm nasiiib, nasib.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isi dengan bebas dan bertanggung jawab, karena komentar anda adalah cerminan diri anda... terima kasih ya dah mengikuti blogku