Entri Populer

Rabu, 26 Januari 2011

Tersentuh Kaligrafi Usang

Gundah gulana bercampur emosi, membuatku hanya duduk termenung di sudut ruang kamar yang sempit. Menatap kosong pada jendela yang berdebu, mencoba membenarkan apapun semua yang aku lakukan dimana semua pembantahan akan aku mentahkan dengan penolakan yang absolut.

Menghela nafas berkali-kali tidak juga melapangkan sesak yang memenuhi rongga dadaku. Sejenak aku alihkan pandangan pada sudut-sudut dinding yang tidak lagi putih, namun terbungkus balutan sarang laba-laba dan cat kusam, hanya beberapa hiasan dinding dan kaligrafi yang mulai pudar masih setia menghiasi dinding sunyi.



Pandangan mataku terhenti pada satu karya kaligrafi usang, hasil karya seorang anak SMA. Goresan tintanya sudah memudar namun masih bisa jelas terbaca dengan untaian kata-katanya :

لِّلَّذِينَ يُؤْلُونَ مِن نِّسَآئِهِمْ تَرَبُّصُ أَرْبَعَةِ أَشْهُرٍ فَإِنْ فَآؤُوا فَإِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Kepada orang-orang yang meng-ilaa’ isterinya diberi tangguh empat bulan (lamanya). Kemudian jika mereka kembali (kepada isterinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


Benarkah tuhan menyayangiku jika aku ikhlas pada perlakuan takdir padaku selama ini ? mengapa aku tidak bisa seperti layaknya mereka yang menjalani hidup dengan "biasa-biasa" saja? tanpa konflik dan tanpa intrik.


Aku seorang pekerja bidang teknologi informasi yang hak informasiku selalu disabotase dan dipenjara oleh mahluk yang terlihat lemah tapi arogan, masih layakkah aku kembali demi sebuah pengampunan dan kasih sayangMu ?


Aku tidak butuh komentar penyejuk jiwa, dan akupun tidak meminta solusi dari masalah ini. Aku hanya ingin memberikan protes pada yang maha pengampun dan maha besar. Bahwa hanya dia yang maha pemberi solusi dari semua masalah, tapi juga sekaligus maha pemberi masalah pada siapapun yang Dia inginkan. Pertanyaannya adalah kenapa aku ?


Kenapa aku yang KAU anak emas kan, kenapa buka penjudi di ujung jalan yang KAU beri ujian dan kembalikan pada jalan yang lurus? kenapa bukan koruptor miliaran rupiah yang KAU tegur? kenapa seorang Kazuki Takagawa yang harta satu-satunya di dunia ini adalah hidup dan masa lalunya yang kau obok-obok ?


Aku akan pulang, aku akan menghiba pengampunan dan kasih sayangmu... aku berharap semua saksi bisu ini menjadi saksi yang meringankan pada hari perhitunganku nanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isi dengan bebas dan bertanggung jawab, karena komentar anda adalah cerminan diri anda... terima kasih ya dah mengikuti blogku