Entri Populer

Kamis, 21 Juni 2012

Sehari Bersama Mas Gee


Pandangan mata nya tidak pernah lepas dari laptop kesayangan yang menjadi partner sehidup semati seorang Gee, seolah benda itu adalah otak kedua dari imajinasi-imajinasi yang ada diluar kepalanya. Sesekali tangannya menggaruk2 kepala seolah berusaha melancarkan kebuntuan imajinasi yang belum berwujud bahasa program.


Ruang kerja yang ramai dengan kegaduhan dan kesibukan masing-masing karyawan tidak menggoyahkan konsentrasi Gee. Walau sesekali sapaan atau pertanyaan dari rekan kerja didepan atau sebelahnya masih sempat dijawab (itu pun tanpa menoleh dengan pandangan tetap fokus ke monitor laptop).

"Arrrgh... kampret, kayaknya udah buntu otak guwe" seraya menghela nafas dan merubah posisi duduk.
"Kalo garuk-garuk gitu tandanya udah diambang stress ya mas xixixi" celoteh putri yang juga sama-sama tidak melepaskan pandangannya dari layar monitor.
"Lo bedua tuh aneh ya ngobrol tapi gak pake liat2an, mentang-mentang programmer" Dian menimpali, sambil beringsut mengambil gelas kosong di mejanya untuk diisi ulang.

Perhatian Gee mulai terpecah, pandangan matanya sekilas menatap Dian yang berjalan didepan meja Gee dengan penuh hasrat.
"Mata tuh..." cibir Dian
"Hehehe sorry, guwe kalo lagi on gini suka horny bawaannya"
"Geblek..." buru-buru dia menjauh dan menghilang dari pandangan Gee

Semakin diperas imajinasi itu semakin menghilang, membuat Gee gusar dan akhirnya menyerah.
"Ah, kayaknya harus istirahat dulu neeh mungkin sebatangan rokok bisa bikin guwe fresh lagi" lalu Gee beranjak dari tempat duduknya dengan sedikit terpincang-pincang, sambil bawa gelas setengah kosong.
"Kenapa mas? koq jalannya pincang begitu?" tanya Putri
"Iya neeh, kelamaan duduk, urat-uratnya tegang... perlu dilemaskan"
"banyakin minum mas,"
"Iya, pinggulnya perlu digoyang-goyang biar seger lagi, goyangin dong Put hahaha"
"Bijii...." Putri pun hanya geleng-geleng, dan kembali fokus ke kerjaannya... dan Gee dengan kondisi masih terpincang-pincang beranjak menuju sofa ruang istirahat untuk sekedar refreshing dan menikmati sebatang rokok yang sudah dia elus-elus dari  tadi.

-o0o-

Sebatangan rokok pun telah habis, Gee yang tengah bersantai di sofa ruang istirahat coba buka-buka email yang masuk ke HP nya.
"Ah geblek nih pak Edwin, kerjaannya tiap hari nanya progress melulu, kagak tau apa yak guwe dimari jungkir balik ngejar program biar cepet selesai"
Lalu Gee pun mengontak pak Edwin untuk menjelaskan progress pekerjaan yang sedang dia garap, dan sesekali dia berhaha hihi sekedar mencairkan suasana dan menenangkan hati pak Edwin yang sedang galau dikejar-kejar deadline.

Menjelang senja, suguhan kopi dari OB sudah menjadi keharusan dan jadwal rutin. Sementara Gee yang sudah kembali ke meja kerja terlihat tetap tidak bergeming depan laptop. Namun semakin sore, sepertinya konsentrasi Gee tidak setegang pagi tadi. Dia sudah bisa bercanda candi dengan karyawan lainnya.

"Gee, lo kagak makan ?" tanya om Uban yang memperhatikan dia semenjak pagi tadi memang tidak bergeming hanya bolak balik antara meja kerja dan sofa ruang istirahat.
"Iye gampang, tar aja lah" dalam hati Gee menggumam "Dah tau lagi gak megang duit, mana males pergi ke ATM lagi... kalo laper mah laper dari tadi pagi hahahaha sok tegar aja palingan tepar"
"Kenape, gak punya duit lo ya ?"
"Hahaha lo tau aja guwe gak punya duit, ya enggak lah... duit mah ada males ngambilnya ke ATM"
"Elo mah aneh, bisa gak makan seharian tapi ngebul jalan terus"
"Iya neeh gak tahu, pengen berenti susah banget"
"Maksud lo berenti beli, tap minta jalan terus"
"Iya hahaha"
Gubrak $%&*@#$!~~ om Uban cuma bisa geleng-geleng penuh hasrat eh maksud nya penuh tanda tanya.

-o0o-

Malam semakin larut, satu persatu karyawan beranjak pulang kerumah masing-masing. Tinggallah Gee yang masih tidak bergeming depan laptop yang sesekali menghela nafas dan menggaruk-garuk kepala (gak bosen ya aneh). Sang OB pun sudah mulai beres-beres, gelas dan meja kantor, itu artinya semua sampah dan gelas kotor di meja Gee pun harus dibereskan tanpa terkecuali.
"Maaf ya mas, ini udah semua mau saya ambil" ujar OB
"Iye Be, ambil aja... eeeh laptop guwe jangan diambil juga cuy"
"Hehehe siapa tahu dah gak dipake"
"Gigi lo somplak, kagak dipake pegimane orang lagi dipelototin dari tadi juga"
"Lah itu cuma dipelototin doang, bukannya dipake"
Gee hanya nyengir dan kembali konsentrasi, tanpa mempedulikan OB yang lagi beres-beres mejanya.

Kini tinggal dia sendiri, ditemani suara TV dan mesin komputer, sementara waktu sudah menunjukkan jam 11 malam.
"Fiuh, cukup untuk hari ini... kayaknya kalo badan guwe bisa teriak dah pada demo tuh ada yang minta makan ada yang minta merem"
Akhirnya Gee pun menutup program2 di komputernya dan bergegas membereskan barang-barangnya siap untuk pulang kerumah



Hmm kehidupan yang membosankan dari seorang Gee, tapi ini hanya sebagian saja dari kehidupannya yang tidak dapat diceritakan semua disini. Aku hanya berbagi cerita sosok Gee semoga ada inspirasi bagi mereka yang membaca.

3 komentar:

Silahkan isi dengan bebas dan bertanggung jawab, karena komentar anda adalah cerminan diri anda... terima kasih ya dah mengikuti blogku