Tapi tidak guwe sangka kasusnya berbuntut panjang (terima kasih buat media yang suka banget jadi kompor masalah beginian). Walau begitu tetep aja guwe gak peduli, toh bukan urusan guwe, hingga pada pagi ini ketika sayup-sayup guwe denger (antara sadar dan tidak karena nyawa masih belum ngumpul dari bangun tidur) si tukang kebun (Nyoman Minta) diwawancara dan dengan terbata-bata dia mengatakan minta maaf kepada presiden, paspampres, dan semua fihak terkait yang merasa dirugikan atas ulah dirinya.
Aku langsung terbangun dan menyimak setiap kata-kata yang dia ucapkan. Kata-kata yang keluar dari orang sebodoh dan sepolos Nyoman Minta, entah kenapa koq aku jadi ikut emosi ya?
Pak nyoman... kenapa kamu meminta maaf ? satu-satunya yang dirugikan dalam hal ini adalah anda. Sudah diinterogasi habis-habisan, tekanan mental, anak cucu mu terbengkalai, tapi anda masih sempat-sempatnya meminta maaf ?
Anda terlalu rendah hati, sikap anda menampar keangkuhan para petinggi yang berlepas tangan dan tidak mau disalahkan dalam kasus ini.
Seperti yang guwe tulis di twitter he is stupid enough for trespassing, but he should not to apologize for failure that they've made
Salam hormat saya, yang masih perlu banyak belajar dari seorang bodoh dan bersahaja seperti anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan isi dengan bebas dan bertanggung jawab, karena komentar anda adalah cerminan diri anda... terima kasih ya dah mengikuti blogku